Laporan Kasus Kejang Demam + Diare
|LAPORAN KASUS KEJANG DEMAM + DIARE
I. ANAMNESIS
Identitas
Jenis kelamin : Perempuan
Umur : 3 tahun
Nama ayah : Tn. M
Umur : 33 tahun
Pekerjaan : Honorer
Pendidikan : SMA
Umur : 25 tahun
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Pendidikan : SMA
Hubungan dgn orangtua : Anak kandung
Agama : Islam
Suku : Jawa
Alamat : Marga 3
Riwayat Penyakit
Riwayat Penyakit Sekarang
Riwayat Penyakit Dahulu
Ibu pasien menyangkal anaknya pernah mengalami kejang baik disertai demam ataupun tidak sebelumnya.
Riwayat Penyakit Keluarga
Dalam keluarga tidak ada yang pernah mengalami sakit seperti ini.
Riwayat Kehamilan
Selama hamil, ibu pasien rajin memeriksakan kehamilannya ke bidan dan tidak ada keluhan yang berarti.
Riwayat Persalinan
Pasien lahir ditolong oleh bidan, lahir cukup bulan, spontan dan langsung menangis, tidak ada cacat. Berat badan lahir 3000 gram dan panjang badan 49 cm. Pasien adalah anak pertama.
Riwayat Makanan
Umur : 0-1 bulan : ASI
Riwayat Imunisasi
BCG : 1 x (1 bulan à scar (-)
Polio : 1 x (2 bulan)
DPT : 1 x (2 bulan)
Campak : –
Hepatitis B : –
Kesan : imunisasi tidak lengkap
II. PEMERIKSAAN FISIK
- Kesadaran : compos mentis
- Nadi : 110 x/menit
- Respirasi : 30 x/menit
- Suhu : 37,3 0C
- BB : 9 kg
- Tinggi badan : 73 cm
- Status gizi : baik
Status Generalis
- Pucat : (-)
- Sianosis : (-)
- Ikterus : (-)
- Perdarahan : (-)
- Oedem umum : (-)
- Turgor : cukup
- Pembesaran KGB : (-)
KEPALA
- UUB : datar
- Rambut : hitam, lurus, tidak mudah dicabut
- Kulit : ketombe (-)
- Mata : sklera anikterik, konjungtiva ananemis, tidak cekung
- Telinga : simetris, liang lapang, serumen (-)
- Hidung : septum deviasi (-), sekret (+), pernafasan cuping hidung (-)
- Mulut : bibir tidak kering, lidah tidak kotor, faring tidak hiperemis, tonsil ditengah
LEHER
- Bentuk : simetris
- Trakhea : ditengah
- KGB : tidak membesar
- Kaku kuduk : (-)
THORAKS
- Bentuk : normal, simetris
- Retraksi : (-)
JANTUNG
- Palpasi : ictus cordis teraba pada sela iga IV garis miclavicula sinistra
- Perkusi :
- batas kanan sela iga IV garis parasternal dextra
- batas kiri sela iga IV garis midklavikula sinistra
-Auskultasi : bunyi jantung I-II murni, murmur (-), gallop (-)
PARU
| ANTERIOR
| POSTERIOR
| ||
KIRI
| KANAN
| KIRI
| KANAN
| |
Inspeksi
| Pergerakan thorak = Kanan
| Pergerkan thorak = Kiri
| Pergerakan thorak = Kanan
| Pergerakan thorak
= Kiri
|
Palpasi
| Fremitus taktil
= Kanan
| Fremitus taktil
= Kiri
| Fremitus taktil
= Kanan
| Fremitus taktil
= Kiri
|
Perkusi
| Sonor
| Sonor
| Sonor
| Sonor
|
Auskultasi
| Vesikuler
Wheezing (-)
Ronchi (-)
| Vesikuler
Wheezing (-)
Ronchi (-)
| Vesikuler
Wheezing (-)
Ronchi (-)
| Vesikuler
Wheezing (-)
Ronchi (-)
|
ABDOMEN
- Inspeksi : datar dan simetris
- Palpasi : nyeri tekan (-), turgor cukup, hepar dan lien tidak teraba
- Perkusi : timpani
- Auskultasi : bising usus (+) normal
GENITALIA EXTERNA
- Kelamin : laki- laki, anus (+), tidak ada kelainan
EKSTREMITAS
- Superior : tidak ada kelainan
- Inferior : tidak ada kelainan
STATUS NEUROLOGIS
Tanda perangsangan selaput otak
Kernig test : (-)
Brudzinsky I : (-)
Brudzinky II : (-)
- Gerak aktif/ aktif aktif / aktif
- Tonus normotonus normotonus
- Klonus – / – – / –
- Atrophi – / – – / –
- Reflek fisiologis + / + + / +
- Refleks patologis – / – – / –
III. PEMERIKSAAN PENUNJANG
- Darah rutin
RESUME
I. Anamnesis
II. Pemeriksaan Fisik
- Keadaan Umum : tampak sakit sedang
- Kesadaran : compos mentis
- Nadi : 110 x/ menit
- Respirasi : 30 x/ menit
- Suhu : 37,3 0 C
- BB : 9 kg
III. LaBoratorium
- Darah rutin
IV. Diagnosa kerja
V. Diagnosis Banding
VI. Penatalaksanaan
VII.Pemeriksaan anjuran
VII. Prognosis
– Quo ad vitam : bonam
– Quo ad functionam :dubia ad bonam
– Quo ad sanationam : bonam
FOLLOW UP PASIEN
Pemeriksaan Fisik
| 21-07-2010
| 22-07-2010
| 23-07-2010
|
Keluhan
| – Kejang (+)
– Demam (+)
– Mencret (+)
– Mual (+)
| – Kejang (-)
– Demam (-)
– mencret (-)
– Kembung (+)
| – Kejang (-)
– Demam (-)
– Mencret (-)
|
Keadaan umum
| Tampak sakit sedang
| Tampak sakit sedang
| Tampak sakit sedang
|
Kesadaran
| Composmentis
| Composmentis
| Composmentis
|
Nadi
| 110 x/menit
| 121 x/menit
| 116 x/menit
|
Frek.napas
| 32 x/menit
| 35 x/menit
| 31 x/menit
|
Suhu
| 37,6° C
| 37,3° C
| 36,9° C
|
Terapi:
21-07-2010
| 22-07-2010
| 23-07-2010
|
– IVFD RL gtt X/mnt
– O2 1 l/menit
– Kutoin 30 mg/12 jam
– PCT
– Gentamicin 20 mg/12 jam
– Cotrimoxazol 2 dd 1/2
– Zink sulfat 2×1
– Cek darah lengkap
| – Th/ teruskan
– KCL
| – Os boleh pulang
|
ANALISA KASUS
1.Apakah diagnosa pada kasus ini sudah tepat ?
Berdasarkan anamnesa dan pemeriksaan fisik, diagnosa kasus di atas kurang tepat, karena berdasarkan :
Anamnesa :
- Pasien An A, laki-laki Usia 13 bulan
- Mengalami kejang berulang sebanyak 3 kali dengan lama lebih dari 15 menit, tipe kejang klonik, setelah kejang pasien sadar.
- Kejang disertai demam 1 hari SMRS pasien mengalami mencret ± 20 x, cairan >> ampas, ± ¼ gelas aqua, lendir (-), darah (-)
Pemeriksaan Fisik :
- Keadaan umum : Tampak sakit sedang
- Kesadaran : Composmentis
- Vital sign
Nadi : 110 x/menit
RR : 32 x/menit
Suhu : 37,5 º C
BB : 9 Kg
Tinggi Badan : 73 cm
Gizi : Baik
Status Neurologis
Tanda perangsangan selaput otak
Kernig test : (-)
Brudzinsky I : (-)
Brudzinky II : (-)
- Tonus normotonus normotonus
- Klonus – / – – / –
- Atrophi – / – – / –
- Reflek fisiologis + / + + / +
- Refleks patologis – / – – / –
Maka diagnosa yg lebih tepat adalah :
Kejang demam Kompleks + Diare akut
- Kejang lama > 15 menit
- Kejang fokal atau parsial satu sisi, atau kejang umum di dahului kejang parsial
- Berulang atau lebih dari 1 kali dalam 24 jam
2.Apakah penatalaksanaan pada kasus ini sudah tepat?
Karena, pada pasien dengan kejang demam kompleks + Diare akut seharusnya mendapat terapi :
Pemeriksaan anjuran
Baca Juga: Makalah/Referat Kejang Demam