Laporan Kasus Appendicitis Infiltrat
|STATUS PASIEN Laporan Kasus Appendicitis Infiltrat
I. IDENTITAS PASIEN
- Nama : Nn. M
- Umur : 15 tahun
- Jenis Kelamin : Perempuan
- Status : Belum menikah
- Alamat : Kampung Banten 15A
- Agama : Islam
- Masuk Rumah Sakit : 20 Desember 2009
- Keluhan Utama : Nyeri hilang timbul pada perut kanan bawah sejak 1 minggu yang lalu.
- Keluhan Tambahan : Demam, mual, muntah, nafsu makan berkurang, sulit BAB.
- Riwayat Terdahulu : Pasien belum pernah merasakan sakit seperti ini sebelumnya. Pasien memiliki riwayat penyakit maag, riwayat penyakit asma dan alergi disangkal.
III. PEMERIKSAAN FISIK, 20 Desember 2009
Status Present
- Keadaan umum : Tampak sakit sedang
- Kesadaran : kompos mentis
- Tekanan Darah : 120/70 mmHg
- Nadi : 80 x/mnt
- RR : 22 x/mnt
- Suhu : 37,4 o C
- Keadaan gizi : Cukup
Status Generalis
- Rambut : Hitam, lurus, tidak mudah dicabut
- Mata : Tak cekung, konjungtiva sedikit anemis, sklera anikterik, pupil isokor, diameter 2 mm, refleks cahaya +/+.
- Hidung : Bentuk normal, deviasi septum (-), sekret (-)
- Mulut : Bibir kering, lidah kotor, sianosis (-)
- Telinga : Simetris, liang lapang, serumen (-)
- Tenggorokan : Uvula ditengah, T1-T1 tenang, hiperemis (-)
Leher
- – Inspeksi : Bentuk simetris, tidak terdapat benjolan
- – Palpasi : Tidak teraba adanya pembesaran KGB, JVP tidak meningkat
Paru-paru
- Inspeksi : Pernapasan simetris kanan dan kiri
- Palpasi : Fremitus taktil kanan = kiri
- Perkusi : Sonor pada seluruh lapang paru kanan dan kiri
- Auskultasi : Suara napas vesikuler kanan = kiri, ronkhi -/-,wheezing -/-
Jantung
- Inspeksi : Iktus kordis tidak terlihat
- Palpasi : Iktus kordis tidak teraba
- Perkusi :
- Batas jantung kanan : Para strernal dekstra ICS IV
- Batas jantung kiri : Midclavicula sinistra ICS III
- Batas atas : Para sternal sinistra ICS
- Auskultasi : Bunyi jantung I-II normal, murmur (-), gallop (-)
Abdomen
- Inspeksi : Perut datar, simetris, tegang
- Palpasi : NT (+) epigastrium, nyeri tekan titik Mac Burney (+), nyeri lepas (+), teraba massa pada abdomen kanan bawah ukuran ± 5 x 7 cm, permukaan rata, konsistensi kenyal, imobile, obturator sign (+), lasseque sign (+), Rovsing sign (+), hepar dan lien tidak teraba.
- Perkusi : Pekak – timpani
- Auskultasi : Bising usus (+) menurun.
Sistem Urogenital
- Inspeksi : datar dan tidak tampak penonjolan massa
- Palpasi : ballotement (-)
- Perkusi : redup, nyeri ketok (-)
Genitalia
- Perempuan, tidak ada kelainan
Ekstremitas
- Superior : Oedem (-/-), sianosis (-/-)
- Inferior : Oedem (-/-), sianosis (-/-)
IV. PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. Laboratorium (20 Desember 2009)
- Hb : 10,5 g/dL (12 – 16 g/dL)
- LED : 28 mm/jam (0-20 mm/jam)
- Leukosit : 19.800/ul (4.500 – 10.700)
- Hitung jenis : Limfosit : 8,1/Monosit : 5,0/Granulosit : 86,9
- Trombosit : 341.000
2. Laboratorium (21 Desember 2009)
- Hb : 9,8 g/dL (12 – 16 g/dL)
- LED : 25 mm/jam (0-20 mm/jam)
- Leukosit : 17.800/ul (4.500 – 10.700)
- Hitung jenis : Limfosit : 10,3/Monosit : 4,8/Granulosit : 84,9
- Trombosit : 352.000
- SGOT : 70
- SGPT : 62
- Ureum : 17 mg/dl
- Creatinin : 0,31 mg/dl
- Glukosa darah sewaktu : 64 mg/dL (70-200 mg/dL)
Urinalisis
- pH : 6
- Keton : ++
- Urobilinogen : N
- Protein : ++
- Leukosit : 1-2 LPB
- Eritrosit : 1-2 LPB
- Epitel : +
V. RESUME
Pasien Nn.M/15 th/datang dengan keluhan nyeri perut kanan bawah sejak 1 minggu yang lalu, hilang timbul, dan menjalar keseluruh bagian perut yang lain. Selain itu pasien merasa demam bersamaan dengan munculnya nyeri perut. Belum BAB sejak 5 hari yang lalu. Nyeri ulu hati (+), mual (+), muntah (+). Pasien mengaku memiliki kebiasaan makan makanan yang pedas dan asam.
Sebelum datang ke RSAY pasien berobat ke puskesmas, setelah minum obat keluhan nyeri perut sedikit berkurang tetapi kemudian muncul kembali.
Status Present
- Keadaan umum : Tampak sakit sedang
- Tekanan Darah : 120/70 mmHg
- Nadi : 80 x/mnt
- RR : 22 x/mnt
- Suhu : 37,4 o C
- Mata : konjungtiva sedikit anemis
- Mulut : Bibir kering, lidah kotor
Status Lokalis :
Abdomen
- Inspeksi : Perut datar, simetris, tegang
- Palpasi : NT (+) epigastrium, nyeri tekan titik Mac Burney (+), nyeri lepas (+), teraba massa pada abdomen kanan bawah ukuran ± 5 x 7 cm, permukaan rata, konsistensi kenyal, imobile, obturator sign (+), lasseque sign (+), Rovsing sign (+), hepar dan lien tidak teraba.
- Perkusi : Pekak – timpani
- Auskultasi : Bising usus (+) menurun.
- Laboratorium (20 Desember 2009)
- Hb : 10,5 g/dL (12 – 16 g/dL)
- LED : 28 mm/jam (0-20 mm/jam)
- Leukosit : 19.800/ul (4.500 – 10.700)
- Laboratorium (21 Desember 2009)
- Hb : 9,8 g/dL (12 – 16 g/dL)
- LED : 25 mm/jam (0-20 mm/jam)
- Leukosit : 17.800/ul (4.500 – 10.700)
VI. DIAGNOSIS KERJA
Appendisitis Infiltrat
VII. DIAGNOSIS BANDING
- Kolik Abdomen
- Kolik ureter
- Tumor Caecum
- Adnexitis
- Kista Ovarium terpuntir
- Salpingitis akut
VIII. PEMERIKSAAN ANJURAN
- Radiologi (foto polos abdomen)
- USG
IX. PENGOBATAN
Non medikamentosa : – Rawat inap
- Bed rest, posisi fowler ( ½ duduk)
- Diet bubur lunak
IVFD RL xx gtt/menit
Medikamentosa :
- Inj Gentamisin 2x 80 mg
- Metronidazol infuse 3×500 mg
- Inj Ranitidin 2x 1 amp
- Paracetamol 3×500 mg
- Terazolam 2×1
Operatif ( appendiktomi) jika keadaan sudah membaik
X. PROGNOSIS
- Quo ad vitam : dubia ad bonam
- Quo ad fungtionam: dubia ad bonam
- Quo ad sanationam : dubia ad bonam
Membaik setelah operasi pengangkatan appendiks.
Follow Up
Keluhan
| Tgl 21-12-2009
| Tgl 22-12-2009
|
Nyeri perut
| (+)
| berkurang
|
Mual, muntah
| (+)
| berkurang
|
BAB
| (-)
| (-)
|
Flatus
| (-)
| (+)
|
Terapi
| – Inj Gentamisin 2x 80 mg
– Metronidazol infuse
3×500 mg
– Inj Ranitidin 2x 1 amp
– Paracetamol 3×500 mg
– Terazolam 2×1
| – Inj Gentamisin 2x 80 mg
– Metronidazol infuse
3×500 mg
– Inj Ranitidin 2x 1 amp
– Paracetamol 3×500 mg
– Terazolam 2×1
|