Kencing Manis, Pencegahan dan Pengobatan
|Halooo semuanya!!! Kali ini saya ingin berbagi informasi kesehatan berkaitan dengan kencing manis alias diabetes melitus. Kencing manis merupakan suatu penyakit tidak menular yang sedang tren saat ini. Kencing manis terjadi akibat adanya gangguan metabolik tubuh berupa hiperglikemia (kelebihan kadar gula dalam darah).
Apa Penyebab Hiperglikemia ?
Seperti sudah saya paparkan, hiperglikemia merupakan suatu keadaan tingginya kadar gula di dalam darah. Hal ini bisa terjadi ketika insulin di dalam tubuh mengalami resistensi atau tidak adanya insulin dalam jumlah yang cukup untuk memproses asupan gula dalam tubuh.
Insulin diproduksi oleh organ pankreas, tepatnya sel beta pankreas. Dalam keadaan normal, setiap kali terjadi konsumsi makanan/minuman dalam tubuh, maka sel beta pankreas akan memproduksi insulin. Insulin tersebut akan mengikat kadar gula yang beredar dalam darah lalu mengedarkannya ke sel-sel di seluruh tubuh. Jadi, jika gula dalam darah kita sudah “diikat dan diantarkan” ke sel-sel, maka kadar gula di dalam darah kita akan stabil.
Pada penderita kencing manis, ada 2 kemungkinan yang terjadi. Pertama, terjadi resistensi pada insulin. Resistensi insulin merupakan suatu proses dimana insulin yang dihasilkan oleh sel beta pankreas tidak mengikat gula yang ada dalam darah kita. Bisa dikatakan, insulin tersebut berkurang sensitivitasnya. Apa yang terjadi? Jika gula tidak diikat, maka gula tidak diantarkan ke sel-sel tubuh dan terjadilah penumpukan kadar gula dalam darah yang kita sebut hiperglikemia.
Kedua, sel beta pankreas tidak memproduksi insulin dalam jumlah yang cukup. Di sini, proses yang terjadi adalah insulin yang dihasilkan jumlahnya “kalah banyak” dengan gula yang akan diikat. Bisa dibayangkan, berarti akan banyak gula yang tertinggal dalam darah kita dan tidak diantarkan ke sel-sel tubuh karena jumlah insulin yang tidak mencukupi tadi. Terjadilah hiperglikemia.

Apa Gejala Diabetes Melitus ?
Gejala dari kencing manis antara lain, (1) sering berkemih, (2) selalu lapar, (3) selalu haus, dan (4) penurunan berat badan yang tidak jelas sebabnya.
(1) Sering Berkemih
Ginjal merupakan organ yang menghasilkan urin (air seni) dengan cara menyaring darah. Pada orang normal, ginjal akan memisahkan gula dari urin, sehingga urin yang dihasilkan tidak mengandung gula. Gula yang sudah dipisahkan tersebut nantinya akan diedarkan kembali dalam darah untuk diserap ke sel-sel tubuh.
Pada penderita kencing manis, terjadi hiperglikemia, artinya darah yang akan di saring oleh ginjal mengandung gula yang kadarnya berlebihan. Akibatnya, urin yang dihasilkan oleh ginjal mengandung gula. Urin yang mengandung gula akan menarik lebih banyak lagi cairan tubuh sehingga produksi urin menjadi lebih banyak dibandingkan orang normal. Hal inilah yang menyebabkan pasien akan datang dengan keluhan sering berkemih (pipis/kencing).
(2) Selalu Lapar
Pada kencing manis, terjadi keadaan dimana seseorang merasa lapar terus menerus meskipun sudah memperbanyak porsi makan. Hal ini terjadi akibat hiperglikemia. Seperti saya jelaskan di awal, pada keadaan hiperglikemia, tidak terjadi proses penghantaran gula ke dalam sel-sel tubuh. Akibatnya, terjadi “kelaparan tingkat sel”. Gula digunakan oleh tubuh untuk membentuk energi. Bisa dibayangkan, jika asupan gula ke dalam sel tidak optimal, maka tubuh kekurangan bahan bakar untuk membentuk energi, sehingga sebanyak apa pun makanan/minuman yang dikonsumsi, tubuh kita akan tetap merasa lapar.
(3) Selalu Haus
Pada kencing manis, terjadi keadaan dimana seseorang merasa haus secara terus menerus. Keadaan selalu haus ini berkaitan dengan proses sering berkemih yang terjadi. Semakin banyak cairan yang dikeluarkan oleh tubuh, seperti sering berkemih (poliuria), maka seseorang akan lebih sering merasa haus.
(4) Penurunan berat badan yang tidak diketahui sebabnya.
Pada pasien diabetes melitus terjadi penurunan berat badan meskipun konsumsi makanan meningkat.
Siapa saja yang berisiko ??
Ada beberapa faktor resiko yang bisa menyebabkan seseorang memiliki kecenderungan terkena penyakit kencing manis, antara lain :
● Riwayat kencing manis dalam keluarga
● Berat badan berlebih (obesitas)
● Riwayat darah tinggi (hipertensi)
● Riwayat penyakit jantung
● Riwayat stroke
● Riwayat melahirkan bayi dengan berat lebih dari 4 kg
● Kurang aktivitas fisik (olahraga)
● Merokok
Pemeriksaan Kadar Gula Darah
Salah satu pemeriksaan yang sering dilakukan untuk mengetahui kemungkinan terjadinya penyakit kencing manis adalah pemeriksaan kadar gula darah (GDS). Pada pemeriksaan ini, jika didapatkan hasil diatas 200 g/dl, maka Anda kemungkinan mengalami penyakit kencing manis.

Pencegahan Diabetes Melitus
○ Olahraga secara teratur
○ Jaga asupan makanan/minuman (hindari terlalu banyak mengonsumsi karbohidrat)
○ Jaga berat badan
○ Rutin melakukan check up, seperti tensi tekanan darah, cek kadar kolesterol, cek kadar gula darah

Pengobatan Kencing Manis
Kencing manis adalah penyakit yang tidak dapat disembuhkan, tetapi dapat dikontrol/dikendalikan. Biasanya dokter akan memberikan obat penurun gula darah dan meminta Anda untuk mengonsumsinya secara teratur. Tentunya disertai dengan pemantauan kadar gula darah secara rutin. Perlu diingat, pasien dengan diabetes melitus juga perlu melakukan olahraga secara teratur, menjaga asupan makanan/minuman, dan menjaga berat badan agar memperkecil kemungkinan terjadinya komplikasi.

I’ll see you on my next post. Semoga bermanfaat.
Dokter kecilku , ibu tunggu ulasanmu tentang lambung, konstipasi.dan pencernaan.ada yg ga beres dgn organ ibu.trmkasih .salamku buat dokter agus
Terimakasih ibu guruku. Siap Bu, ditunggu ya Bu postingan saya selanjutnya. Salam kembali dari dr Agus, Bu.
Sangat infomatif sekali dokter. Terima kasih. Ditunggu tulisan yg lain dok….
Terimakasih dokter Bara..
Trimakasih dokter info tntang diabetes nya 😘
Sama-sama Eka, semoga bermanfaat 🙂